Disgrace - Grey Misery Modern Primitive Records 1992
01 My Dark Paradise 03:20 02 Unity's Interlude Dyes Blind Tomorrow 03:36 03 Abtruse Myth 03:33 04 Obscurity in the Azure 03:43 05 The Chasm 02:20 06 And Below Lies Eternity 03:02 07 Waves of Hypocrisy Seas 03:30 08 Debris 04:12 09 Immortality's Open Lake 04:24
Jukka Taskinen - Vocals, Guitars Miska Koski - Drums Jussi Selonen - Bass Toni Stranius - Vocals, Guitars
Metalhead Indonesia kayaknya harus lebih mulai Flashback dengan perkembangan Musik Death Metal, coz ada banyak sejarah dan informasi yang kita gali lebih jauh lagi dan tidak harus dan hanya terpaku oleh beberapa negara saja seperti Amerika ! karena rupanya perkembangan musik death metal sendiri sudah sangat merata di benua eropa, salah satunya adalah negeri Finlandia yang selalu dikenal sebagai pemilik band2 Terbaik dan terbesar Genre Melodic, Gothic, folk dan Power Metal-nya. nah seperti biasa beberapa tahun yang lalu gw mendapat Kopi rekaman band death Metal dari sana, DISGRACE !, ya walaupun banyak banget gw temui beberapa band yang menggunakan nama ini, tapi Disgrace asal Finlandia ini masih begitu memorable karya2 pertamanya sebelum akhirnya band ini harus berpindah haluan menjadi band yang mengusung Genre Punk ( ??? .ed ), ya band ini sejak materi Ep " Vacuum Horror, Horror Vacuum " tahun 1994 mulai banyak menawarkan genre Punk dalam Aransemen musiknya sekaligus merubah gaya penulisan liriknya yang pertama kali sadis menjadi Lebih mengandung Realita kehidupan manusia, namun dikesempatan ini gw hanya mencoba menulis dan mengingat kembali Full album pertama mereka sebagai salah satu Masterpiece death Metal klasik yang begitu memorable dalam ingatan banget. sejak terbentuk tahun 1987 di daerah Turku, band ini konsis mengusung konsep death Metal yang apik, dengan gaya Sounding Raw dan typical musik yang banyak dipengaruhi oleh gaya Carcass awal dan beberapa sentuhan swedish Old Band macam Carnage, Carbonized ampe Dismember awal, Disgrace mengenalkan sesuatu yang mulai mengagumkan gw untuk kedasyatan death metal. a unique offering of signature, down-tuned Finnish death and is one of my personal favorites from the land of one thousand lakes. yang pasti album ini sangat mengingatkan banget dengan materi Carcass era " Reek Of Putrefaction " dan " Symphonies of Sickness " banget !! mulai dari konsep bermusik serta Sounding berbaur dengan gaya swedish sound yang terdengar cukup Raw !, track pertama " My Dark Paradise " terdengar cukup keras menghajar melalui beat-nya yang terasa ngebut dengan gaya Blastbeat standard mantap! dari sini sudah tercium bagaimana double Vokal Growl yang gahar mulai saling mengisi pattern Lagu persis dengan gaya Carcass era album lawas tersebut, bedanya, disini Disgrace tidak banyak menggunakan alat bantu effect seperti Harmonizer untuk menciptakan karakter Vokal monster-nya, deep growl dan Middle death Metal vokal ala Carcass banget diteriakkan oleh Almarhum Gitaris dan Vokalis Toni Stranius bersama Gitaris Vokalis Jukka Taskinen, aransemen musiknya terkadang terasa chaotic pada strukturnya, namun terasa cukup liar dan brutal diera-nya, terdengar cukup raw as fuck, tapi inilah bagi gw rekaman death Metal album di era kebangkitannya. " Unity's Interlude Dyes Blind Tomorrow ", Drummer Miska Koski kembali menebarkan ketukan Hypersnare-nya sehingga komposisi lagu semakin terdengar brutal dan gahar ! It feels a little out of place sometimes, and it was a sign of what's to come in the future. Luckily, the new songs are still filled with plenty of dark, mid-tempo death metal riffs and pulverizing blast parts. tersajikan dengan cukup bergaya klasik, album pertama Disgrace yang terasa memorable dalam ingatan gw tetap meninggalkan satu goresan tersendiri untuk tetap gw ingat bagaimana musik death metal mulai kian meracuni kehidupan gw hehehehe, dimuntahkan dalam durasi 31:40 dalam 9 lagu Killer awesome-nya, jelas ini membutuhkan extra Pendengaran yang lebih untuk menikmati sajian yang Raw as Shit ini yang merupakan Garapan Gitaris Terkenal Band Power Metal Timo Tolkki, yang mulai belajar duduk di Meja Mixer rekaman, Timo Tolkki yang setelah cabut dari band terkenalnya, Stratovarious kini memilih untuk Solo Karir bagi Gitaris yang pernah menjadi 50 Gitaris tercepat versi Majalah Guitar World ini. kemasan artwork kover sederhana mungkin tidak banyak menarik minat, namun memang era 90-an kemasan kover bukan menjadi prioritas utama selain isi materi album yang diutamakan. The fact is, it's not the music itself that makes this album fall way short of a masterpiece - it's the way the music was recorded. The production on this CD is terrible. The drums are way too high in the mix, you can barely make out any of the guitars, the vocals are drawn out and the bass is non-existent. All you can hear during the fast parts of the songs is cymbals and a faint buzz from the guitar. It helps when you listen to this album on headphones, but even then you'll still be torturing yourself unless you can turn the "treble" knob all the way down. I mentioned the slow, doomy sections earlier - that's where everything sounds best. The drums slow down, while the guitars and vocals peak their way onto the surface. Sadly, these sections are few and far between.
0 Komentar