01 Intro 01:00 02 Succulent Trichrome Invasion 02:32 03 Arborist Emulsifier 01:49 04 Embers of the Almighty 05:18 05 Herbal Induced Violence 02:11 06 Killed by Corn Syrup 03:02 07 Into the Never 04:11 08 Molecular Deconstruction 02:06
E.J. Hennie - Drums Don Evans - Guitars, Vocals
ROCKY MOUNTAIN HYDRO GUTTURAL !! serangan debut pertama band Brutal Death Metal dengan sentuhan Melodius beraroma Doomy Banget sedikit banyak mengingatkan dengan gayanya In The Vein Brutality yang coba dipadukan dengan Sentuhan Slamming Death Metal Guttural yang terasa menendang pantat ! Andil penuh Frontman Don Evans memang lumayan membawa pengaruh sentuhan Slam Guttural disini, sejak dirinya terlibat dibeberapa band sebelumnya, seperti Raped by Pigs, Dismemberment, dan Execration. kemudian membuat bentuk karakter lain, Don Evans pun mulai Meracik sesuatu yang berbeda untuk Band barunya ini bersama drummer E.J. Hennie yang sudah menempa Ilmu Drum-nya dibeberapa band seperti Duckling Fantasy, Phallic Decapitant, ex-Carnality, ex-ManBearPig, ex-Contagion Leukorrhea, ex-Gorlock, ex-Dwarfophile, ex-Necromonica, ex-Apocalyptic Doom Blast, ex-Blooded rasanya cukup menjadi Pertimbangan matang bagi Don untuk mengajaknya diproyek baru ini. menyukai salah satu titel track Suffocation, membuat Don memutuskan untuk menggunakan nama Band-nya dengan beberapa sedikit sentuhan Attitude Suffocation masih bertebaran di struktur musiknya kali ini. dan untuk sedikit menjawab rasa penasaran berlanjut kalian tentang Konsep Musik band ini, gw langsung mulai dari Track pertama " Succulent Trichrome Invasion " setelah Intro Horror selama 1 menit, Sajian Downtune Sound Slamming Part sudah membuka Opening Awal Lengkap dengan Guttural Gurgling Vokal yang dipadu dengan Emosional serta Middle Scream, sehingga Don memang membutuhkan Konsentrasi lebih banyak selain memainkan Instrumen Gitar serta penulisan lagu-nya sebagai Obsesi Barunya. Sentuhan Slamming Brutal Death Metal agak sedikit ter mentah kan dengan beberapa sentuhan Melodius Riffing serta Sludging Dark Epic Komposisi-nya. mungkin kalo elo pernah mendengarkan bagaimana konsep Raped By Sick, mungkin ada banyak yang tertuang disini selain sentuhan gelap in the Vein Brutality Era " Screams of Anguish " atau " When the Sky Turns Black ", where the solos truly stand out. The solos on this album are both melodic and terrifying, both insane and captivating...I have never experienced solos that sound quite like this. As a huge fan of guitarists like James Murphy, and Chuck Schuldiner, I am absolutely lost for words at these solos. sayatan Permainan Gitar Kidal Don memang lebih mengandalkan Feel serta Mood-nya demi menciptakan Dark Riff part disini. setelah Track " Arborist Emulsifier ", memasuki Track berikutnya " Embers of the Almighty ", nuansa Konsep awal band ini seperti perlahan lahan mulai bergeser, The album jumps right out of the gate with an extremely technical (yet remarkably melodic) riff accompanied by a savage blast beat, you already find out that the band has much more to offer, as the band follows this with a melodic, mid-paced riff accompanied by some soul-shattering guitar shredding. " Embers of the Almighty " mulai menawarkan Atmosfir yang gelap dan kelam pada penciptaan Riffing-nya. namun ga selalu terus kita akan berkubang dalam irama yang terasa menyentuh Kekelaman banget, " Herbal Induced Violence " menerjang selanjutnya dengan Part yang cepat ! some Old School Death Metal Style sangat mungkin mulai terasa lagi disini. 7 Komposisi Hitam dan cepat memang coba dihadirkan didebutan pertama selama kurang lebih durasi 22 menitan dengan irama yang Variatif, sehingga Mood kita akan dipaksa berubah ubah dengan sendirinya saat menikmati sajian ini. Saat ini band sedang mencari Vokalis Penuh untuk bergabung dalam Formasi yang diharap tidak banyak akan memecah Konsentrasi Don menulis dan membawakan lagunya, ada yang berminat ?? eschewing their rugged thrash/grind crossover roots entirely for an onslaught of well written, immaculately produced death metal that integrates both atmosphere and variation into a punishing palette. Here was a band that could cycle through faster and slower material without ever dipping in quality, and restrain their obvious musical ability whenever it did not suit the mood they were creating.
0 Komentar