Most Popular

header ads

Kurusetra - Embrace the Eastern Ground CD 2014


























Kurusetra - Embrace the Eastern Ground
Persetan Records CD 2014

01 For the Earth 01:18      
02 Beneath the Sign of the Unholy 04:46    
03 Diantara Getir Sang Maha Kelam 03:52    
04 Towards the Eternity 05:32    
05 As We Are Fall 03:45    
06 Oblivion 03:15    
07 Retaliation 03:48    
08 Enigma 04:40    
09 Embrace the Eastern Ground 01:49


Ash Senthalfrost - All instruments, Vocals

Persetan Records Nampaknya Akan menjadi Media Inspirator untuk lebih banyak Mengangkat Potensi potensi yang tidak Terekspos, Khusus nya Untuk Genre Black Metal Tanah Air, dimana saat sekarang ini Genre ini seperti sedang terperangkap kembali dalam Penjara Hitam-nya dan tetap Bernafas eksistensi-nya selalu diwaspadai ! KURUSETRA selanjutnya adalah talent Bagus dari Bandung Scene. Meski cuman di Komandani 1 orang saja alias One Man Project, Debut Perdana full yang Banyak Melibatkan Musisi Veteran Black Metal Terbaik Bandung didalamnya. Ash Senthalfrost A.K.A Arfandhani Rajendra yang fanatik dengan Nuansa symphonic/harmonic Style akan Menggiring Kita dengan Nuansa lama Dimmu Borgir era " For all tid & Stormblåst " dengan sentuhan  Maut Gayanya " Nexus Polaris " nya Covenant Hingga " Dusk... and Her Embrace " Cradle f Filth, so bisa kalian Bayangkan jika Harmonisasi Sebuah Simponi akan terangkai sangat indah disini? Jawabannya ada di " Embrace the Eastern Ground " Kurusetra ini dan salut banget atas kerja keras Ash Senthalfrost mengerjakan Proyek " Megah " Ini. songs filled with those synthesizers and keyboards that feed into the melodic feel of the release making songs more intriguing and uncompromising in darkness. Meski gw bukan sebagai fans Fanatik Akan genre Black Metal, Feel and Moody gw tidak bisa berbohong jika Kekuatan Harmonisasi Mencekam album ini sangat menonjok ! dimulai dengan Sebuah Instrumen Track " For the Earth ", sejenak suasana dibikin sedikit Mencekam dengan Synthesizer dan Akustik Gitar yang Eksentrik dan kemudian " Beneath the Sign of the Unholy " akan membuka Gerbang Alam Kegelapannya dengan Lengkingan Vokal Screaming kuat oleh Ade Black Wizard-nya Hellgods, bikin Act mengerikan di Posisi beberapa Lead Vokal-nya. Komposisi Black Metal dengan Struktur Musik yang Rancak menambah Variatif dan akan menjauhkan dari Kesan Band Black Metal yang dipicingkan sebelah mata karena konsepnya monoton ! dan Paradigma tersebut siap akan dipatahkan oleh Kurusetra Ini dengan Perpaduan Gothic Konsep. You get everything a gothic metal release has to offer. Intensity, erotica, guitar lines filled with chords and fast tremolo picking in some cases, but for the most part, all of the guitar riffs are very very melodic. They have a slight reverb to each track and totally either bombard you with that fast riffing that fluctuates constantly. Nothing on here is without innovative ideas, the songwriting is amazing. " Diantara Getir Sang Maha Kelam " Kemudian terus menawarkan komposisi Horror dengan Sentuhan Keyboard yang menjadi Blocking Part Atmosfir Musik Band. Tradisional Black Metal " Purist " Masih kerap Dihadirkan dalam Balutan Part-nya sehingga meskipun aroma Kegelapan begitu mencekam dari Pasukan Iblis, namun Imajinasi kita tetap Terasa " Aman " dalam Buaian Malaikat dan Bidadari Surga layaknya. Begitu pula yang terasa di " Towards the Eternity ", Konsep Dinamis Musikal begitu membuai Tajam. the tempo naturally builds as if climbing to the peak, the climax that occurs about halfway into the song with a gut-wrenching scream and witch-like laughter recorded in with the Epic riff as a backbone. Moments such as that are really ones to cherish as music-lovers, as the time and effort spent crafting these cathartic moments is quite commendable. dan semakin terhanyut dalam Intensitas Irama Musik yang Mengajak untuk Stay Headbang tersaji di Track Manis " As We Are Fall ". Pertemuan antara Tremolo Riffing dan Melodic Adalah Harmonisasi yang terus menjebak kita tetap dalam alam bawah sadar untuk menikmati fantasi Hitam. Menjadi Kekaguman tersendiri memang bagi gw untuk Ash Senthalfrost dapat mengaransemen Komplikasi antara Harmoni dengan Feel Epic yang luar biasa tertata melalui Sinkronisasi Bar Nadanya, bagaimana Ash Senthalfrost  harus memutar Otak-nya menciptakan elemen2 dasyat seperti ini. kemudian agak sedikit terkurangi beban Berfikir-nya pada Track " Enigma ", dimana disini Kurusetra seperti melibatkan Secara " Utuh " formasi sebuah Band, dengan hadirnya Drummer Adi -nya Mental Disorder, Drummer Boho Carecent, Vokalis dan bassis Irwan Madness yang membawa karakter masing2 musikal member-nya, sehingga track ini akan nampak " berbeda " dari yang lainnya. I prefer songs with intense atmosphere, feelings, and even emotions, which matters most. It's not about how heavy, Breakdown, or even how Dynamic the song is. It's all about giving a song a soul, a life that creeps the listeners from within. Menyudahi Album ini, Track " Embrace the Eastern Ground " menjadi Closing Track dengan Vokal Merdu Female Vokal dari Itizz of Deadmary mampu memberikan warna yang kuat. Dan menjadi perhatian disini gw rasakan ada beberapa Track yang rada Kurang Balance pada Level Audio serta Sound-nya karena Waktu Proses Rekaman yang Berbeda ? sehingga kadang agak mengusik Konsentrasi. secara keseluruhan ini adalah sebuah Debut album yang Bagus untuk dinikmati kapan saja dan dimana saja suguhannya. diproduksi terbatas hanya 100 Kopi dengan Digipack Flip Simple tetap menyajikan Produksi yang wajib simak for True Blacker ! extremely good, not always serving as a mere appendix to the guitars, but actually being capable of assuming an important role at fixing the flow of the song and giving them depth in terms of Nice Distortion with Epic sound.







Posting Komentar

2 Komentar

Unknown mengatakan…
haduh..terima kasih dengan pujiannya,semoga kedepannya saya bisa lebih mumpuni dalam mengolah kata dan nada...tapi ada kesalahan informasi disini...harusnya : adi of mental disorder ngisi gitar...trus female voc di embrace the eastern ground adalah Annisa Iqlima Miftahussifa ..dan Siti Itizz Purwaningsih of dead mary ngisi screaming/harsh female voc di lagu oblivion...sekali lagi banyak terima kasih untuk sanjungannya...
LOSTINCHAOS Mediazine mengatakan…
Salam :)