Most Popular

header ads

Crown Of Rage - Victims Oppression EP 2014
























Crown Of Rage - Victims Oppression EP
Equality Distro EP 2014

01 Intro Opening
02 Victims Oppression
03 Place Retribution


Setelah Terpendam Terkubur beberapa Tahun, Akhirnya Sebuah Idealisme yang mendarah daging dari Seorang Metalhead tidak dapat Terbendung lagi saat jiwanya mulai berontak untuk Mengatakan " STAY METAL ", diantara Perubahan Kehidupan yang tidak sama lagi dengan sebelumnya lengkap dengan segala Tuntutan Baru-nya sebagai Manusia. itu Bisa Gw gambarkan untuk Sosok Gitaris, Arif Hidayatani yang kita kenal sebelumnya adalah Gitaris Band Brutal Death Metal Pioner asal Kudus, MANTRA ! Yaa, setelah band ini lama Vakum dan tidak dapat bersatu kembali, mengindentikkan realitas dengan sebuah ide hingga akhirnya memutuskan Gitaris Arif untuk memulai Karir Barunya bersama Crown Of Rage ! tetep Konsis mengusung Elemen Kuat Death Metal, band ini akan menawarkan sesuatu yang tidak akan kita duga sebelumnya, bagaimana idealisme absolut sebagai sintesis dari pandangan idealisme dan obyektif kemudian melahirkan Sentuhan yang lebih berani dari Kebanyakan orang mengenal dan Memainkannya. Yeahhh penasaran ? Yuk kita mulai dengan " Intro Opening " nya saja sudah Bikin gw berfikir berulang kali memutar otak dengan konsepsional menantang dari progres musikal gitaris Arif menentukan Konsep Musik band barunya ini harus terlepas dari Karakter bermainnya di Mantra, meski masih terdengar " Unik ", tentu hal mulai menantang sebenarnya ada pada Track " Victims Oppression ", perpaduan Death Metal yang Konvensional dengan sentuhan Thrash Riffing tebal yang kemudian coba di Manipulasi sentuhan Art Metal yang lumayan Bikin Kita Menebak-nebak. beruntung Arif menemukan Drummer Achmad Rois yang mampu mengimbangi Feel Riffing-nya kearah mana aja. sehingga gw malah sedikit menghiraukan Raung emosional Vokalis Hermawan Rumiyanto. None of the riffs really stick to my head, because they are all essentially the same three types of riffs played on different ends of the scale. The tempo changes and lightning fast staccatos are technically impressive. Hentakan Lebih Berat kemudian adalah " Place Retribution " yang karakter Sound-nya terasa lebih Heavy dengan 2 Track sebelumnnya mungkin, Track ini lebih banyak menawarkan Extremely Hard force brutality by detuning and distorting the riffs into a sloppy mess with The Guitar is fast and vicious, changing tempo rapidly and challenging the listener to follow along. Mungkin Pertama atau sekali Mendengar, kesan " Beda " akan coba menggelitik rasa penasaran kalian untuk memutar berulang-ulang hanya untuk menentukan Arah Paten Musikal Crown Of Rage. Seperti mendengarkan Progressive Musik yang diimbangi dengan Blastbeat Intense akan memecahkan Anggapan Death Metal yang Standard dengan Mid tempo yang berani. walau cuman Sebatas Demo EP, Band ini mengemas Kover-nya secara Profesional hadir lengkap dengan Booklet-nya yang sayang Kurang didesain secara Menarik dan Membuang Space Art untuk Sesuatu yang mubazir mungkin, sehingga akan Mengalihkan sedikit perhatian Death Metal Fans yang mulai mengabaikan sebuah " Kesederhanaan " Konsep Artwork, perkara Simpel namun berakibat Luar biasa disaat Teknologi semakin Maju seperti sekarang. secara musikal Crown Of Rage banyak menawarkan Sentuhan Death Metal Dinamis yang berani pokok-nya. Berani menerima Tantangan ? Racikan Beracun antara elemen Cannibal Corpse Riffing, Intense Blastbeat In The Vein Deicide serta Epic Death Metal Modern Style siap memberikan Suntikan Darah Baru bagi Death Metal Movement Tanah Air Khusus-nya. Just imagine a hideous beast whose presence emanates a foul, stomach turning stench, and whose dismal sight is surely to provoke severe vomiting, or else, violent seizure. That is what the riffs would appear like if they were ever to take tangible form.


Posting Komentar

0 Komentar