01 Exordium 02:22 02 Goddess of the Frozen Souls 05:31 03 The Buccaneers' Lament 07:05 04 Into the Heart of Chaos 06:44 05 Alice au Pays des Pendu(le)s 06:41 06 La Valse des Condamnés 05:48 07 Timeless (part 1) 03:41 08 Timeless (part 2) 07:02 09 The Damned King 07:13
Pascaleuh Billie Munsters - Drums Simon Coutu - Guitars Samuel Chourot - Guitars Mishamusha Totofski - Vocals, Bass Maude Théberge - Keyboards, backingVocals Victoria Della Stella - Vocals
" Sanguine Glacialis is a band that experiments with multiple musical styles, such as jazz, classical, folkloric music, latin music… while keeping a very strong melodic death metal accent. The result gives birth to intense, captivating and “headbangnable” songs " adalah Statement band yang bikin gw super penasaran, apalagi Frontman/Keyboardis Band ini, Maude Théberge adalah sosok Cewek yang Low Profile untuk Ukuran Metalhead, dan begitu gw mendengarkan 1 track " Into the Heart of Chaos " yang dikirimkannya via email bersama Interview yang Gw sodorkan, sebuah sajian musik eksperimental Metal dasyat tersuguhkan dari kebanyakan band2 Scene Montreal, Quebec yang asli memang amazing dari sono-nya. Ini bener2 menjadi Konsep menarik dengan kemasan Modern Sound sophisticated, sehingga perlu beberapa kali mendengar untuk dapat mencerna gaya eksperimen Sanguine Glacialis yang eksis sejak 2010 lalu. bagaimana elo membayangkan Gaya Death Metal Melodic menggunakan gaya Vokal Opera Klasik dengan High Octave Soprano? hasilnya adalah sesuatu yang " Sesuatu " banget wkwkwkwk ... selain itu balutan Growl Male Vokal semakin mempertajam Nuansa Kelam-nya. yah mungkin yang mereka sebut sebagai untaian kalimat " The result gives birth to intense, captivating and “headbangnable” songs ". meskipun jika kita telusuri lagi evolusi Konsep seperti ini, bukan sesuatu yang pertama, namun boleh dibandingkan aja pokoknya hahaha... " Exordium " menjadi awal Tracklist hadir dengan Intro Mencekam selama 02:22 menit, kemudian band yang memiliki 3 member cowok dan 3 cewek ini memulai agresi fanatis mereka dengan " Goddess of the Frozen Souls ", rasanya tersentak cukup kaget juga dengan permainan Drummer Cewek Pascaleuh Billie Munsters menghentakkan pukulan powerfully-nya, liukan soprano Opera Vokal klasik Victoria Della Stella seakan memiliki konsentrasi tersendiri untuk menempatkan pattern vokal-nya sendiri diantara hentakan death metal musik yang dinamis. terkadang alur komposisi musiknya penuh dengan kejutan dan susah ditebak progres-nya. sentuhan Gothic Metal yang Kuat masih begitu terasakan sekali spiritnya, " The Buccaneers' Lament " seperti menjadi Hipnotis selanjutnya mengikuti daya berfikir kita kedalam kesunyian dan dipecahkan dengan ledakan death metal konsep yang menarik. let loose the cheese and start analyzing what used to make them one of the most influential and transcendent bands a decade ago. The potential is still there, and we the fans won’t give up on them that easily. The alternative for them is to mimic Metallica and other once-great bands in becoming just an amazing live act living upon their past glories. Let’s hope it doesn’t come to that. beberapa sentuhan akustik klasik cantik dan Tradisional element menjadi Part menarik berikutnya yang mereka sisipkan. " Into the Heart of Chaos " selanjutnya menawarkan Irama yang gelap dan Agresif, track andalan Band yang juga dibuatkan Official Video Clip ini bagi gw lebih menampilkan Sentuhan yang " unik " dari sebelumnya, dari bagaimana mereka menciptakan Pattern Beat dan Musiknya. many of which were majestic, melodic, and beautiful, this release is forgettable, annoying, and generally not worth the trouble. There might be a few out there who actually enjoy this sort of thing. seperti emosional seseorang yang meledak ledak naik turun mengikuti Moody -nya saja hehehe .... begitupun juga dengan track " Alice au Pays des Pendu(le)s ", Sanguine Glacialis masih menawarkan beberapa elemen Beat yang " Unik " untuk kita cerna gaya eksperimennya. sentuhan Metallic Riff dan Melodic catchy terasakan di Track " La Valse des Condamnés ", nuansa Folky yang Kuat juga tidak ketinggalan, hmmm seperti oriental banget disetiap gesekan sentuhannya. kemudian Dualogy Thema coba disambungkan menjadi alunan gelap dan eksperimen berikutnya, memang setiap jengkal progres musik kerap akan kita temukan sentuhan2 yang akan mengeryitkan dahi kita barang beberapa detik hingga endingnya kita bisa mencerna aransemen musik sebenarnya. The orchestra used here is pretty weak. The orchestral melodies are not even a shadow of the band's past and many times the orchestra actually makes the music poppy rather than creating a dark, mystic atmosphere. The production is pretty weak too. The guitars drowned down in the album in favor of the orchestra. The music looses whatever heaviness it would have had due to this. sebenarnya masih ada banyak lagi yang pengen gw torehkan disini, berhubung gw kehabisan referensi kata dan istilah, sehingga gw kembalikan lagi kepada fans yang mendengar, mungkin ada banyak anggapan kompleks keluar dari hati kalian. masih berani menerima tantangan??? I have to admit it’s a fairly strong way of ending the album and a good, if not mind-blowing, song. Unsurprisingly, it is composed of several distinct sections, which traverse between amazing and plain uninspiring eventually given the opportunity to show his full potential, and he takes it. He’s an inborn showman, what his voice betrays more than once, and his range is amazing. YOU MUST TRY IT NOW !!!!
0 Komentar